Senin, 25 November 2013

Mengenalkan Novel "Guruku Berbulu dan Berekor" di CBL Radio, Komentar Pembaca dan Kemana Royaltinya disumbangkan? :)




Hai teman-teman, it's me again, Indi! (Ya iyalah, ini kan blog gue, hehehe). Apa kabar semuanya? Semoga dalam keadaan sehat, ya. Waktu gue sedang menulis post ini juga kesehatan gue semakin membaik, sudah bisa jalan-jalan walau belum bisa lama-lama :) Nah, gue mau bercerita agak sedikit mundur, nih. Kejadiannya tanggal 16 November 2013 alias 5 hari setelah selesai operasi tumor payudara, gue diundang untuk ke radio CBL. Awalnya gue membaca twit Albert, salah satu penyiarnya yang sedang mencari penyayang hewan khususnya di Bandung untuk di interview. Nggak disangka-sangka ternyata gue yang ditawari. Dengan kondisi yang masih jauh dari stabil, gue awalnya ragu untuk memenuhi undangannya. Pasalnya jahitan gue baru dilepas plesternya, masih sensitif dan sering membuat gue panas-dingin. Tapi setelah dipikir-pikir, kesempatan ini terlalu berharga untuk ditinggalkan karena belum tentu akan datang lagi. Jadi gue segera menghubungi Albert untuk menyetujui undangannya sambil menjelaskan bagaimana kondisi kesehatan gue. Syukurlah dia mengerti dan bersedia mengatur agar sesi gue dibuat sesingkat mungkin.

Di luar kondisi kesehatan yang bikin Ibu dan Bapak (bahkan gue, lol) khawatir, sebenarnya kami setuju bahwa ini adalah saat yang paling tepat bagi gue untuk bicara di depan umum mengenai hewan. Pasalnya selain karena sangat dekat dengan hewan, baru-baru ini juga nyawa gue baru diselamatkan oleh hewan peliharaan gue. Seperti yang sudah beberapa kali gue tulis di blog ini, Eris, anjing gue lah yang pertama kali menemukan tumor di payudara gue. She saved my life, which is dia adalah seekor pahlawan. Jadi jika gue meluangkan (sedikit) waktu untuk mengenalkannya pada "dunia", tentu nggak ada apa-apanya dengan apa yang dia lakukan untuk gue. Tapi ini bukan hanya mengenai Eris. Gue percaya setiap hewan mempunyai peranan masing-masing untuk manusia. Karena itulah Tuhan menciptakan mereka berdampingan dengan kita. Jauh sebelum Eris ada gue sudah beberapa kali merasakan hubungan istimewa dengan hewan-hewan peliharaan gue. Salah satunya dengan Veggie, anjing golden retriever yang sekarang sudah di surga. Meski dia nggak menyelamatkan nyawa gue secara langsung seperti Eris, tapi Veggie memberikan banyak pelajaran berharga untuk hidup gue. Semangat hidupnya ditengah epilepsi yang diidapnya dan kemauan kerasnya untuk belajar meski nggak lagi muda menjadikannya guru yang baik bagi gue :)

Untuk mengenangnya gue menulis sebuah novel berjudul "Guruku Berbulu dan Berekor". Ini juga sebagai bentuk 'terapi' agar gue mengingat hal-hal baik tentangnya dan nggak terus terlarut dalam rasa kehilangan. Gue percaya di luar sana pasti ada orang yang merasakan hal yang sama: mendapatkan pembelajaran dan terapi tanpa syarat dari hewan peliharaannya. Maka gue mencari volunteer untuk ikut menyumbangkan kisahnya dalam novel gue. Nggak disangka, ternyata banyak sekali yang mengirimkan kisah-kisah bersama hewan peliharaannya. Ada yang lucu, menyentuh, menyebalkan, tapi semuanya inspiratif. Dan luar biasanya mereka rela nggak dibayar sepeserpun dan setuju untuk menyerahkan seluruh royaltinya pada hewan-hewan yang membutuhkan. 

Jadi sebelum on air gue pun menceritakan tentang novel "Guruku Berbulu dan Berekor" pada Albert lewat BBM sembari masih di perjalanan menuju studio dengan ditemani Bapak. Kami setuju nanti akan membahasnya setelah bercerita tentang Eris, dan memutuskan untuk menyelipkan ajakan menolak kekerasan terhadap hewan. 
Meski agak terlambat karena gue sempat lemas dan cuaca yang sangat dingin, Albert berkata bahwa kami nggak perlu terikat dengan waktu dan bisa selesai kapanpun gue kelelahan. Syukurlah. Tapi gue berharap seperti apapun durasi obrolan kami nanti pesannya akan tetap sampai pada para pendengar :)



Interview gue termasuk dalam program "Band on the Run" yang sudah berjalan sebelum gue tiba. Jadi Albert sudah mengenalkan sedikit tentang gue pada para pendengar. Dimulai dengan bertukar sapaan, gue langsung melanjutkan dengan bercerita tentang Veggie. Bagaimana dulu dia sangat semangat menjalani hidupnya, memberikan banyak keceriaan dan akhirnya mati karena epilepsi di usianya yang belum 7 tahun. Senangnya percakapan berlangsung sangat mengalir karena Albert juga seorang penyayang hewan. Dia juga memahami apa yang gue rasakan karena baru-baru ini dia kehilangan sahahat berbulunya karena usia tua :')
Setelah itu cerita berlanjut tentang novel "Guruku Berbulu dan Berekor", latar belakang mengapa gue membuatnya dan juga tujuannya. Alasannya tentu saja Veggie. Tapi yang lebih penting gue ingin siapapun yang membaca novel ini tahu bahwa hewan memang diciptakan untuk hidup berdampingan dengan kita. Mereka juga punya perasaan dan apa yang dilakukan pada mereka akan berbalik kembali pada kita. Ditambah dengan sumbangan-sumbangan kisah dari para volunteer, gue harap akan menjadi semakin banyak "bukti" bahwa kita bisa belajar banyak dari teman-teman berbulu dan berekor di sekitar kita. Hewan bukan untuk dieskpolitasi atau disiksa.




Ketika jeda iklan, gue dan Albert masih tetap berbincang, lho. Bahkan Bapak juga ikut meski (tumben, nih, hehehe) menolak untuk ikut on air. Kami benar-benar prihatin dengan apa yang menimpa hewan-hewan belakangan. Monyet-monyet disiksa untuk dijadikan tontonan dan anjing-anjing dibantai untuk dikonsumsi dagingnya. Padahal masih ada mata pencaharian lain, dan tentu saja hewan ternak untuk dikonsumsi. Mengingatnya saja sudah bikin gue sedih :( Sayang nggak semua yang kami bahas mengudara, ketika mic sudah on gue langsung 'skip' tema karena khawatir berbicara terlalu lama membuat keringat dingin gue semakin deras, sniff.
Albert penasaran dengan kisah Eris yang bisa menemukan tumor, katanya anjing memang mengerti manusia tapi kadang kitalah yang nggak mengerti mereka, hehehe. So true, gue pun begitu waktu Eris pertama kali "memberi tahu" ada yang salah dengan payudara gue. Dia "berbicara" dengan tatapan dan kibasan ekornya hinga butuh waktu sekitar 2 bulan untuk akhirnya mengerti apa yang dia maksud. Tapi gue nggak merasa terlambat, gue malah bersyukur karena tanpanya mungkin tumor gue akan sudah jauh lebih besar ketika ditemukan. Dan dengan kejadian ini hubungan gue dan Eris semakin dekat, juga membuat gue lebih "peka" dengan apa yang ingin dia "katakan" :)

Gue takjub karena ternyata cukup banyak SMS masuk pada radio CBL yang bertanya tentang novel "Guruku Berbulu dan Berekor", Eris dan tentu saja dengan kecintaan gue terhadap dunia hewan. Tema seperti ini memang masih jarang dibahas, jadi ada perasaan lega begitu besar ketika tahu bahwa masih ada orang-orang yang peduli. Mereka juga ingin ikut membantu hewan-hewan yang terlantar dan korban kekerasan agar mendapatkan hidup yang lebih layak. Dengan senang hati gue memberi tahu bahwa mereka bisa menemukan novel gue di toko buku atau toko buku online. Royaltinya akan langsung disalurkan kepada penampungan-penampungan yang menangani hewan secara berkala, dan bukan hanya anjing tapi juga hewan-hewan lainnya. 
Masih banyak sebenarnya yang mau gue bahas. Perbincangan semakin seru dan antusias pendengar membuat gue semangat. Tapi sayangnya kesehatan gue nggak bisa bohong. Waktu 5 hari setelah operasi belum cukup untuk membuat gue kembali fit, hehehe. Akhirnya interview ditutup dengan ucapan terima kasih pada semua yang telah meluangkan waktu untuk mendengar cerita gue. Juga kepada Albert dan radio CBL yang telah memberikan gue kesempatan untuk mengenalkan novel "Guruku Berbulu dan Berekor" dan kecintaan gue terhadap dunia hewan, meski sebenarnya sesi gue masih tersisa 1 jam lagi. Meski lelah tapi gue pulang ke rumah dengan perasaan senang. Gue dan Bapak berdoa semoga semakin banyak orang yang peduli dengan hewan, dan apa yang gue sampaikan di radio bisa sampai dengan baik pesannya. Amen...


***


Komentar para pembaca "Guruku Berbulu dan Berekor". Thank you very much :)

Gue senang karena sejak pertama kali terbit di akhir tahun lalu "Guruku Berbulu dan Berekor" sudah mendapatkan tempat di hati para pembacanya. Lebih senangnya lagi karena mereka berasal dari berbagai latar belakang dan usia. Bahkan ada yang mulanya nggak sengaja membeli novel ini meski bukan penyayang hewan dan sekarang mulai peduli dengan hewan-hewan di sekitarnya :) Meski setiap rupiah dari royalti novel ini untuk didonasikan, tapi gue menulisnya dengan sungguh-sungguh dan sepenuh hati. Dari komentar teman-teman yang sudah membacanya, gue tahu bahwa mereka juga bisa merasakan apa yang gue rasakan ketika menulis novel ini :)


"Satu-satunya novel yang bikin si pembaca ngerti gimana caranya belajar mengartikan kasih sayang para hewan." (Rizky)

"Buku ini nunjukin ikatan emosional manusia dengan hewan peliharaannya, ternyata hewan pun punya perasaan layaknya manusia, bahkan bisa jadi lebih peka dan bisa dijadikan sahabat yang setia." (Dhian)

"Menyentuh hati banget, apalagi kalau ngomongin kesetiaan dan sayang, belajar menghargai hewan." (Friska)

***


Kemana royaltinya pergi?

Oh, iya berhubung sedang membicarakan tentang novel "Guruku Berbulu dan Berekor", sepertinya sekalian saja gue share kemana royalti dari novel tersebut disalurkan. Seperti yang gue janjikan di novel, gue akan selalu update tentang royaltinya agar teman-teman yang sudah membeli (dan juga para volunteer) tahu kemana saja donasinya pergi :)

Royalti pertama thank God telah diserahkan kepada ARAC (Animal Rescue and Adoption Center) atau adopsianjing.com yang merupakan komunitas non formal yang menggalang bantuan bagi para hewan. Seperti yang tertulis di situsnya, royalti dari "Guruku Berbulu dan Berekor" sudah digunakan untuk membantu perawatan anjing-anjing yang berada di bawah tanggung jawab ARAC, dan juga untuk penampungan di Pejaten, Pak Tri dan Bu Linda di Cengkareng. Selain itu, dana juga sudah digunakan untuk menolong kucing kecil bernama Loli yang ditemukan di rerumputan tepi jalan. Loli sudah dirawat di dokter hewan setempat dan sekarang sudah mendapatkan foster :)

Teman-teman kita di ARAC :)

Jadi terima kasih banyak-banyak-banyaaak kepada teman-teman yang telah membeli novel "Guruku Berbulu dan Berekor".  Kalian telah berpartisipasi dalam usaha memperjuangkan hak-hak hewan untuk hidup dengan layak, berdampingan dengan kita dan tanpa kekerasan. Ini memang langkah kecil, tapi jika dilakukan bersama-sama gue percaya pasti akan menjadi besar dan kita akan melihat hasilnya. Mungkin nggak sekarang, tapi suatu hari itu pasti! 
Membantu mereka mungkin nggak akan membuat kita menjadi pahlawan super yang menyelamatkan dunia, tapi setiap hal kecil yang kita lakukan untuk para hewan berarti sangat BESAR untuk dunia mereka.

Sekarang, siapa yang ingin ikut melangkah bersama gue? Yuk, segera dapatkan novel "Guruku Berbulu dan Berekor" di toko buku (Togamas dan Gramedia) atau pesan antar melalui 'Indi Sugar Official' dengan cara SMS, telepon dan whatsapp ke 081322339469. Royaltinya akan langsung digunakan untuk membantu teman-teman berbulu dan berekor di sekitar kita.
Sekarang seekor anjing telah menyelamatkan nyawa gue. Bukan hal yang mustahil kan jika suatu hari kalian yang mengalami? Let's do something! :)


xx,

Indi


___________________________________________________
Facebook: here | Twitter: here | Contact person: 081322339469

42 komentar:

  1. yaampun kak mulia sekali hatimu <3
    btw yang botak itu Albert kah? cakepnyaaaaa.
    btw get well soon ya kak, serem bayangin tadi katanya jahitannya baru dilepas huhuhu

    BalasHapus
  2. jadi ingat exploitasi orang utan di Kalimantan yg dijadikan prostitusi sama orang-orang lokal.

    BalasHapus
  3. semoga hewan2nya ndak ada yang disalah gunakan yaa mbak, eeh di solo ada lho masakan serba gukguk gitu mbak, aku kok yaa kesian walaupun pada dasarnya ndak begitu suka sama hewan.

    Sama kucing ajah niar geli, tapi ndak nyakitin hewan lho yaa mbak :D

    eeh mbak indy semoga cepet sehatan yaa mbak :D

    BalasHapus
  4. Ada foto bunda yati :) Selamat hari guru ya Indi

    BalasHapus
  5. salam kenal kakak penulis yang mulia hatinya

    BalasHapus
  6. Hebaaattt !!!

    Hewan pun bisa jadi inspirasi bikin novel ya :D

    BalasHapus
  7. mbak indy pas bewe nemu mbak indy di sini lho, kece...

    http://www.beritasatu.com/figur/138475-menginspirasi-para-scolioser-lewat-kisah-yang-menyentuh.html

    BalasHapus
  8. Mbak Indiiii... kangen udah lama ga mampir blognya... Rupanya abis operasi ya mbak, get well soon :)
    Sekarang aku juga cintaaa binatang hihi, melihara kucing mulai awal tahun ini, pernah pelihara anjing juga taun lalu, aaaa cintaaa banget aku ama hewan hewan ituuu XD XD

    BalasHapus
  9. Indi, semoga segera sehat kembali yaa...

    BalasHapus
  10. @ INGGIT: terima kasih. iya, itu albert. tapi cakepan bapakku, ah, hehehe. amen... doakan cepet sembuh ya bekas jahitannya :)

    @ MIWWA: itu kejam banget :(

    @ IMMANUELZ: ayo, ayo, sekalian memberi donasi pada hewan2 yang membutuhkan, lho :)

    @ NIAR: amen... gak suka kan bukan berarti benci atau gak peduli. kamu tetap bisa tunjukan kepedulian kamu sama mereka, kok. dengan berdonasi atau yang lainnya, supaya mereka bisa tetap berdampingan dengan kita :)

    @ LIDYA: iya, mbak. makasih :)

    @ I M: waduh, kok tiba2 dibilang mulia? hehehe. salam kenal kembali, ya :)

    @ SARAH: mereka menginspirasiku karena ketulusannya. sekarang waktunya aku yang "membalas" jasa mereka :)

    @ NIAR: hehehe, makasih ya. itu interview aku 2 bulan lalu :D

    @ UNTJE: kemana aja nih una? hehehe. amen, makasih ya :) asyik asyik, semoga sayang terus sama hewan2 peliharaanmu, ya. jangan lupa berdonasi juga lewat "guruku berbulu dan berekor", yuuuuk :)

    @ MECHTA: amen :)

    BalasHapus
  11. Indi you are so adorable! I am a HUGE animal lover, I am really glad that you went on the radio to talk about this, not a lot of people seem to really care anymore. Great job!

    BalasHapus
  12. you go girl. You can participate in a new giveaway to win $30 certificate on my blog: Fashion Talks
    Follow eachother?

    BalasHapus
  13. @ SARA: thanks, sara :) i'm a fan of you "puppy", btw, hahaha :)

    @ SANDY: thanks. i'm gonna visit your blog ASAP :)

    BalasHapus
  14. Hai indi salam kenal, novelnya menarik sekali, wajib beli novelnya nih, semoga lekas sembuh ya, sy juga pny hewan peliharaan kura-kura namanya tedjo hihihi

    BalasHapus
  15. Wah luar biasa niatnya untuk berbagi cerita dan menginspirasi meskipun baru operasi.

    Semoga lekas sembuh ya, Kak. Dan terima kasih sekali sudah mampir di blog saya.

    Salam sahabat blogger :)

    BalasHapus
  16. Ih sumpah kak indy ini yg penulisnya waktu aku sama Mika yg di film in jd Mika, yg main Velove Vexia sama Vino G bastian? You know, salut bgd deh kak, I've read some of your posts, really inspiring !! Duh multitalented :3

    BalasHapus
  17. Artikel yang begitu menarik dan menyentuh begitu dalam hati kita. Kita seolah dibawa masuk kedalamnya mengikuti alur cerita yang terus mengalir dengan lancar, hidup dan berkesan. Sebuah upaya yang mulia untuk berbagi dengan makhluk ciptaan Tuhan yang terkadang disia-siakan dan diperlakukan dengan kurang baik.

    Semoga penulis, Admin Dunia Kecil Indi, lekas sembuh seperti sedia kala dan beraktifitas kembali dengan lancar, produktif, dan sukses. Salam cemerlang dari lereng Gunung Lawu Magetan.

    BalasHapus
  18. Indi hebat, baru abis operasi langsung On Air dan ceria.
    semangat dan sukses terus sis...
    aku juga ga suka sama perilaku manusia yang suka semena2 sama hewan di sekitar kita, hiks!

    BalasHapus
  19. Indyy..baru tau tentang tumor itu...smoga cepet pulih yaa... ;))

    salut deh, walopun masih dalam recovery, tapi semangat mu menginspirasi ;)

    BalasHapus
  20. Very cute title :D

    WWW.PUTRIVALENTINALIM.BLOGSPOT.COM

    BalasHapus
  21. @ WINA: hai, salam kenal juga. hihi, ayo beli novelnya, mudah-mudahan suka. amen.. makasih, ya. salam buat tedjo :)

    @ LEINY: amen... sama2, ya. salam :)

    @ DINDA: terima kasih ya sudah nonton film mika :)

    @ HERDONI: terima kasih sudah membaca tulisanku. amen untuk doanya. salam :)

    @ MILA: cerita tetep ngilu tapi, hahaha. amen.. iya, kita tolak kekersan terhadap hewan, ya :)

    @ DESI: amen.. makasih, ya :)

    @ PUTRI: thank you. isinya juga cute, lho, hehehe :)

    BalasHapus
  22. Bagi buku karangannya donk ka :)

    BalasHapus
  23. dari gayanya sih udah cocok tuh jadi penyiar merangkap penyair...

    inspirasi yang bagus
    mereka yang tinggal di tengah peradaban kayaknya jarang yang merasakan hal begitu. beda dengan di tengah hutan kayak gini. anjing menyelamatkan hidup begitu sering terjadi...

    BalasHapus
  24. Thanks for your comments. Love your inspiring style in your blog :)

    Invite you to like www.facebook.com/SingingThumbelina

    BalasHapus
  25. Cepat sembuh ya kak dan semangat ^^

    BalasHapus
  26. Mantap, kalo gw blm sanggup deh royalti disumbangin, soalnya nganggur, wkwkwk.. Btw, share dong gimana caranya biar bisa diterima di penerbit konvensional? :D

    BalasHapus
  27. Sukses terus buat kak Indi. Kebaikan pasti dibalas kebaikan :)

    BalasHapus
  28. Kemarin sempet ada tumor payudara? aah glad to hear you udah baikaaaann :)) tetep cantik aja hihi

    BalasHapus
  29. Jadi inget pernah baca ada yg komen tentang aksi Jokowi membersihkan monyet2 di lampu merah ibukota, dia komennya aksi Jokowi menghalangi budaya, padahal katanya tukang doger monyet cuma cari nafkah buat keluarga -_-'
    Kok dia ga bisa liat secara kemanusiaan aja kasian monyet2 dikasih kepala boneka. Btw, aku juga liat di fotonya ada bunda Yati Rachmat. Hihihi

    BalasHapus
  30. @ NURUL: oke, tapi barter dengan uang rp. 45.000, ya? kan royaltinya buat disumbangkan, bukan buat aku, hehehe :)

    @ RAWINS: hehehe, gayanya doang :p sebetulnya gak perlu tinggal di tengah hutan untuk merasakan. sama kucing liar atau anjing liar yg banyak di sekitar kita juga bisa, asal buka hati kita lebar2. kalau kitanya welcome, mereka gak segan buat "bantu" kita :)

    @ ROSALINDA: thank you! :)

    @ MEILINA: you're welcome and thank you :)

    @ DWEEDY: amen... makasih ya :)

    @ FEBY: aku awal punya novel itu 2009, masih kuliah dan belum punya penghasilan lain. rezeki datangnya dari mana aja, kalau mau disumbangkan kan bisa juga sebagian gak perlu seluruhnya :) coba kirim naskahnya ke penerbit2 gitu, kalau kita minta mereka bakal kasih tau kekurangan naskah kita dimana :)

    @ SOULFUL: amen... makasih ya :)

    @ MUTIA: iya, makasih ya, hihihi :)

    @ KACAMATAMIA: padahal cari nafkah bisa dari jalan lain, ya. pintu rezeki kan gak cuma 1, dan yang halal itu yg gak menyakiti :) iya ada bunda yati, tuh, hihihi :)

    BalasHapus
  31. This seems great! X Anna

    www.fashionanna.com

    BalasHapus
  32. Kak Indiii so inspiring :') semoga sehat selalu kak...

    BalasHapus
  33. Hello Indi, Nice blog.
    Will you like to follow eachother?
    New Post: Fashion Talks
    New giveaway: Fashion Talks

    BalasHapus
  34. @ TASHA: thanks :)

    @ ANNA: it was :)

    @ OCKY: thanks, ocky. amen :)

    @ SANDY: thanks, sandy. i'm gonna visit your blog ASAP :)

    BalasHapus
  35. @ DED_CIAT: foto bareng siapa? hehehe :)

    BalasHapus
  36. jadi penasaran juga sama bukunya :D

    BalasHapus
  37. senang kamu baik2 aja mbak setelah operasi... jaga kesehatan baik-baik yah :)

    huhuhu royaltinya semoga berguna buat mereka ya :')

    BalasHapus
  38. Hai...
    Kamu penulis yang keren!
    bikin buku dan royaltinya disumbangkan... Semoga berkah dan cepet sembuh sakitnya, biar bisa nulis dan nulis lagi...

    Salam kenal dari gue :)

    BalasHapus

Terima kasih untuk komentarnya, it's really nice to hear from you :)